Matahari & Bidadari Di dalam Hidupku!

Kita semua pasti memiliki orang yang sangat kita sayangi, orang yang sangat ingin kita bahagiakan di kemudian hari jika kita sudah sukses nanti. Semua orang memiliki orang terkasih, demikian juga dengan saya. Saya sangat menyayangi kedua orang tua saya, sangat ingin membahagiakan mereka, dan membahagiakan mereka dihari tua mereka nanti.

Tulisan ini untuk kedua orang tua saya.. Dan khususnya untuk ayah, pahlawan yang tanpa lelah dalam memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya. Selalu berada didepan untuk menjadi tameng anak dan istrinya.. Dan beliau adalah orang yang tak pernah letih untuk bisa membahagiakan anak dan juga istrinya. Yah, itu lah beliau ayah saya yang sangat saya kagumi.


Maman Cantel ( Malaikat kehidupan )
Warsinih ( Bidadari Penyelamat )
Saya memiliki ayah yang sangat keras dalam mendidik anak anaknya, beliau mempunyai watak yang sangat saya tidak sukai, tapi ya mau bagimana lagi itulah sifat dan sikapnya.

Ayah saya adalah orang yang sangat pengalaman akan kehidupan, beliau sudah banyak makan asam garam dalam kehidupan ini. Beliau adalah mentor terbaik yang pernah saya miliki untuk saat ini. Walaupun pada kenyataannya, itu tidak seindah yang kalian bayangkan.. Kami jarang mengobrol, walaupun kami satu atap tapi ketika ingin mengobrol kita selalu merasa ada pembatas diantara kita. Alhasil kita hanya saling memperhatikan satu sama lain saja. Walaupun beliau terlihat acuh dan tidak peduli, tapi saya rasa itu hanyalah sikap beliau.. Karena pada kenyataannya beliaulah orang yang selalu memperhatikan saya.

Mungkin penyebab dari itu semua karena saya dan ayah saya selalu selisih paham.
Ketika kita mengobrol kita selalu berada dititik yang tidak nyaman, kita selalu berasumsi bahwa kitalah yang paling benar. Saya paham betul bahwa saya hanya perlu mengikuti apa yang beliau katakan, ada suatu moment ketika kita mengobrol, dan saya bilang bahwa saya ingin mengobrol lebih banyak lagi dengan beliau agar saya bisa mendapat ilmu untuk bekal hidup saya dikemudian hari nanti.. Karena memang ilmu yang saya dapat bukanlah dari beliau saja, mungkin beliau hanya berapa persen saja dan selebihnya saya mendapat ilmu dan juga pengalaman hidup dari orang luar.

Mungkin ini karena saya jarang sekali mengobrol dengan ayah saya dan juga sharing pengalaman hidup yang saya alami bukanlah kepada orang tua melainkan saya mencurahkannya ke teman dan juga orang lain yang saya rasa saya nyaman untuk membagi keluh kesah saya dalam menjalani hidup.

Namun beliau malah berkata, "Kita tidak perlu saling mengobrol satu sama lain." Beliau bilang yang harus saya lakukan adalah untuk menuruti semua yang orang tua sarankan. Saya menerima yang beliau sarankan, dan sekarang kita malah semakin jarang mengobrol dan juga jarang sekali untuk bisa memiliki moment bersama, dan tak ada yang namanya saling bertukar fikiran dan juga saling sharing tentang pengalaman hidup yang kita jalani.

Mungkin saya harus introspeksi diri lagi, semua itu karena saya yang selalu menyangkal dan selalu mempunyai pendapat saya sendiri. Mungkin disini saya sendiri yang telah menyebabkan semuanya terjadi karena saya orang yang selalu membantah apa yang beliau katakan... Itu semua karena saya merasa bahwa tidak semua yang dikatakan dan dilakukan orang tua itu selalu benar.

Tapi sudahlah, mungkin memang karena saya yang salah jadi saya yang harusnya memperbaiki diri agar lebih baik lagi kedepannya. Saya akan membuktikan bahwa saya juga bisa sukses walaupun saya selalu dipandang sebelah mata oleh ayah saya sendiri.

Walau begitu, saya tetap berterimakasih atas pengalaman dimasa kecil saya bersama ayah beliau adalah orang yang sangat saya kagumi beliau adalah panutan saya agar saya bisa lebih baik lagi kedepannya.
Saya masih ingat betul tentang pengalaman dan momen saya bersama ayah saya, ketika saya memiliki tugas menggambar di sekolah saya selalu meminta di gambarkan binatang oleh beliau.. Karena memang beliau cukup handal dalam menggambar. Ketika pengalaman masa kecil saya dan ayah pergi jalan jalan bersama, beliau orang yang selalu menuruti permintaan saya, walaupun sebetulnya ibu sayalah yang selalu memanjakan saya bukan beliau. Saya benar-bensar menikmati kenangan masa kecil saya bersama ayah..

Ayah tetaplah sehat dan tetap menjadi dirimu sendiri, jangan pernah menyerah walaupun keadaan kita semakin sulit dan bahkan teman-teman, semua orang dan bahkan dunia kini memusuhimu tetaplah semangat untuk menjadi yang terbaik lagi di kemudian hari.. Masih ada anakmu, istrimu dan juga masih ada allah swt yang selalu melindungimu di setiap langkah yang kau ambil.

Biarkan saja hubungan kita seperti ini, dan saya juga mulai terbiasa dengan seperti ini. Yang penting kita saling menyayangi satu sama lain saja itu sudah lebih dari cukup. Karena kau adalah panutan terbaik untuk melawan dunia yang keras ini ayah, dan juga karena adanya ibu membuatku menjadi sabar menjalani hidup, ibu kaulah yang menjadi panutan terbaik dalam hidup agar tetap menjadi orang yang istiqomah dalam urusan agama.
Terimakasih tuhanku, allah swt telah menitipkan kedua matahari yang sangat menerangi kehidupan saya yang kelam ini, tuhan allah swt.. Semoga kau memberikan umur dan kesehatan yang panjang untuk merek.. Amin.


Salam damai, dsan rock n roll.
Share on Google Plus

About Garank Onfire

0 komentar: